Kunjungan Tim UNESCO ke Imogiri

Imogiri - Kamis (25/8/2022) Tim United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengunjungi Imogiri dalam rangka untuk menilai usulan Pemda DIY terhadap kawasan Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia. Kompleks Makam Raja-Raja Mataram Imogiri dimasukkan Pemda DIY sebagai salah satu bagian dari Sumbu Filosofi. Tak hanya bangunan fisik bersejarah, warisan budaya tak benda di sekitar Makam Raja juga diajukan sebagai bagian dari warisan dunia. Ada dua komponen yang masuk ke dalam daftar warisan dunia. Komponen pertama (Sumbu Filosofi) adalah sumbu yang membentang dari selatan ke utara sepanjang 6 km di Kota Yogyakarta, dengan Kompleks Kraton sebagai pusatnya beserta monumen, bangunan, dan ruang lain yang menjadi landmark di sepanjang sumbu tersebut. Komponen kedua adalah Makam Raja di Imogiri, yang terletak 16 km ke arah tenggara sumbu.

Dalam agenda rangkaian kunjungan ini Mr. Vasunanda (Perwakilan UNESCO Wilayah Asia Tenggara) mengunjungi berbagai tempat di Imogiri yaitu diawali dengan mengunjungi Kanjengan Bupati Puralaya Ngayogyakarta. Dalam kesempatan ini, Mr. Vasunanda disambut oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta Dian Lakshmi Pratiwi. SS, MA, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto, S.Sos, MM, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Drs. Agus Sulistiyana, MM, Panewu Imogiri Slamet Santosa,S.IP beserta jajaran Forkopimkap dan perwakilan dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Hastononingrat selaku Pengageng Kabupaten Puralaya Imogiri beserta seluruh Abdi Dalem yang bertugas di Imogiri. Setelah selesai acara penyambutan dan penjelasan secara umum mengenai pengusulan Imogiri menjadi salah satu bagian dari Sumbu Filosofi kemudian Tim mengitari komplek Puralaya Imogiri

Kemudian Tim melanjutkan perjalanan menuju ke Komplek Makam Raja-Raja Mataram Imogiri. Dalam pengajuan Sumbu Filosofi kepada UNESCO, kompleks Makam Raja-Raja Mataram yang diajukan sebagai warisan dunia yaitu meliputi Komplek Kedaton Kasuwargan Yogyakarta, Komplek Kedaton Besiyaran dan Komplek Kedaton Saptarengga.  Saat sudah memasuki Komplek Makam, tim melakukan ziarah ke Makam Sri Sultan HB VII, VIII dan IX. Acara selanjutnya setelah selesai kemudian dilanjutkan mengunjungi Dusun Banyusumurup Kalurahan Girirejo, tepatnya di Pendopo Gandring Empu keris Djiwo Dihardjo. Banyusumurup dikenal sebagai Kampung Keris. Tidak mengherankan karena mayoritas warga di dusun ini merupakan perajin keris. Dalam kunjungannya ke Banyusumurup, Tim melihat proses pembuatan keris dan melihat pameran keris yang bertepatan dengan diselenggarakannya event Jogja International Heritage Festival (JIHF). 

Kunjungan Tim kemudian dilanjutkan ke Giriloyo, Kalurahan Wukirsari. Dari rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan dalam acara pengusulan Sumbu Filosofi menjadi Warisan Dunia, kunjungan ke Giriloyo ini merupakan destinasi tempat yang dikunjungi terakhir Mr. Vasunanda ke daerah Imogiri. Kampung Batik Giriloyo dikenal sebagai sentra batik tulis yang terletak di Dusun Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sentra Batik Giriloyo ini selain memproduksi batik tulis, juga menerima kunjungan tamu untuk belajar membatik, sebagai upaya melestarikan batik.