Peresmian Pembangunan dan Pengelolaan Air Bersih (PPAB) TA. 2023 dan Launching PPAB TA. 2024 Kabupaten Bantul di Padukuhan Kalidadap I

Imogiri - Air merupakan kebutuhan dasar kita semua. Oleh karenanya pemenuhan dan penyediaan air bersih dilaksanakan dengan memperhatikan kuantitas, kualitas, dan terjangkau baik secara jarak dan biaya, serta berkelanjutan untuk menuju kondisi masyarakat yang sehat dan sejahtera.

 

Hal tersebut disampaikan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, pada Peresmian Pembangunan dan Pengelolaan Air Bersih (PPAB) TA. 2023 dan Launching PPAB TA. 2024 Kabupaten Bantul di Padukuhan Kalidadap I, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Senin (5/2/2024). Lebih lanjut ia berharap adanya pembangunan air bersih ini akan bermanfaat bagi masyarakat di Padukuhan Kalidadap I dan sekitarnya.

 

“Terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung program pemerintah, karena program pemerintah tidak akan bisa berjalan tanpa kontribusi masyarakat. Penyediaan air bersih yang sehat dan berkualitas ini diharapkan akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Karena seperti kita ketahui bahwa air adalah salah satu kebutuhan dasar yang harus kita cukupi,” tambah Halim.

 

Panewu Imogiri, Slamet Santosa, berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan masalah air bersih yang ada di Padukuhan Kalidadap ini. Seperti diketahui bahwa setiap tahunnya wilayah ini selalu mengandalkan dropping air bersih karena sumber air yang ada masih belum mencukupi, terlebih pada tahun kemarin yang musim hujannya tertunda. 

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Dra. Sri Nuryanti, M.Si., menyampaikan bahwa target pembuatan sumur ini 30 hari kerja, namun karena terkendala adanya batu hitam, maka alat berat yang digunakan tidak bisa maksimal, dan akhirnya membutuhkan waktu 3,5 bulan. 

 

“Sumber air ini bisa menghasilkan tujuh meter kubik air per jam dan dapat mengaliri 150 KK. Nantinya program ini menjadi program berkelanjutan, mengingat di wilayah ini masih terdapat kasus stunting yang tinggi yang diakibatkan oleh kesadaran ber-KB yang masih kurang. Diharapkan dinas-dinas terkait dapat membantu beberapa permasalahan yang masih terjadi, selain stunting, juga penerangan jalan, perbaikan jalan, dan pemberian bibit-bibit tanaman untuk menambah kegiatan masyarakat di kebun,” pungkas Sri Nuryanti. (Sumber: Pemkab Bantul)